Kabar membanggakan datang dari dunia balap Indonesia. Sirkuit Pertamina Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dipastikan kembali menjadi tuan rumah ajang MotoGP pada musim 2026. Keputusan ini diumumkan langsung oleh pihak Dorna Sports dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) pada awal November 2025.
Kembalinya Mandalika dalam kalender resmi MotoGP menandakan kepercayaan besar dunia terhadap Indonesia sebagai tuan rumah balapan paling bergengsi di dunia. Ajang ini rencananya akan digelar pada 9–11 Oktober 2026 dengan tajuk resmi Pertamina Grand Prix of Indonesia 2026.
Mandalika, Ikon Baru Balap Dunia
Sirkuit Pertamina Mandalika pertama kali masuk kalender MotoGP pada tahun 2022 dan langsung mencuri perhatian dunia. Lokasinya yang indah di tepi pantai selatan Lombok memberikan panorama luar biasa yang jarang dimiliki sirkuit lain. Kombinasi antara keindahan alam dan fasilitas modern menjadikan Mandalika bukan sekadar tempat balapan, tetapi juga ikon pariwisata dan kebanggaan otomotif nasional.
Pada tahun 2025, penyelenggaraan MotoGP di Mandalika mencatat rekor penonton tertinggi sejak pertama kali digelar. Ribuan penonton dari berbagai daerah dan wisatawan mancanegara memadati Lombok untuk menyaksikan langsung aksi para pembalap dunia. Hal inilah yang membuat Dorna kembali memberikan kepercayaan penuh untuk musim 2026.
Menurut laporan resmi The Mandalika Grand Prix Association (MGPA), ajang MotoGP tahun 2025 menghasilkan perputaran ekonomi lokal hingga triliunan rupiah, mencakup sektor pariwisata, transportasi, kuliner, dan industri kreatif. Dengan capaian tersebut, tidak mengherankan jika Mandalika kembali masuk kalender MotoGP musim depan.
Persiapan Besar Menuju MotoGP 2026
Untuk menyambut kembalinya ajang balap dunia ini, berbagai persiapan telah dilakukan sejak akhir 2025. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), MGPA, dan Pertamina untuk memastikan bahwa semua aspek penyelenggaraan siap 100 persen.
Fokus utama persiapan meliputi:
1. Peningkatan Infrastruktur Sirkuit
Lintasan Mandalika yang sepanjang 4,31 km akan mendapatkan peningkatan kualitas aspal dan area run-off sesuai dengan standar teknis terbaru FIM. Beberapa tikungan akan disempurnakan agar memberikan sensasi lebih menantang sekaligus aman bagi pembalap.
2. Peningkatan Akses Transportasi dan Fasilitas Penonton
Bandara Internasional Lombok telah memperluas terminal internasional dan menambah rute penerbangan langsung dari Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok untuk mempermudah akses wisatawan. Selain itu, kapasitas parkir dan shuttle bus menuju sirkuit juga akan ditingkatkan.
3. Peningkatan Layanan Digital dan Keamanan
Sistem tiket elektronik, area nonton dengan konektivitas 5G, dan sistem keamanan berbasis AI menjadi bagian dari inovasi baru. MGPA memastikan pengalaman menonton MotoGP 2026 akan lebih modern dan nyaman.
Pertamina dan Dukungan Industri Nasional
Sebagai sponsor utama, Pertamina kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung dunia balap Indonesia. Melalui ajang ini, Pertamina tidak hanya tampil sebagai nama besar di sirkuit, tetapi juga sebagai motor penggerak industri otomotif dan energi nasional.
Pertamina memanfaatkan momentum MotoGP Mandalika 2026 untuk memperkenalkan produk bahan bakar ramah lingkungan, termasuk seri Pertamax Green dan pelumas berteknologi tinggi yang dikembangkan di dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina, dalam konferensi persnya di Jakarta, menyebut bahwa ajang MotoGP bukan hanya tentang balapan, tetapi juga tentang promosi teknologi, pariwisata, dan kebanggaan bangsa. Pertamina ingin menjadikan MotoGP Mandalika sebagai panggung untuk menunjukkan kemampuan Indonesia bersaing di level dunia.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat Lokal
MotoGP Mandalika bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga simbol kolaborasi nasional. Pemerintah Provinsi NTB, pelaku pariwisata, hingga masyarakat sekitar sirkuit ikut ambil bagian dalam kesuksesan acara ini.
Pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai program pelatihan bagi masyarakat lokal, seperti pelatihan hospitality, transportasi wisata, dan UMKM kuliner untuk mendukung kebutuhan pengunjung selama event berlangsung.
Bagi warga Lombok, MotoGP bukan sekadar hiburan, tetapi juga peluang ekonomi yang nyata. Homestay, penginapan lokal, dan restoran tradisional mengalami lonjakan permintaan setiap kali ajang ini digelar.
Menurut data Kemenparekraf, setiap pelaksanaan MotoGP di Mandalika mampu menyerap lebih dari 50 ribu tenaga kerja langsung dan tidak langsung, menjadikannya salah satu event olahraga terbesar dalam kontribusi terhadap ekonomi daerah.
Antusiasme Pembalap dan Tim Dunia
Kabar bahwa Indonesia kembali menjadi tuan rumah MotoGP disambut positif oleh para pembalap dunia. Sejumlah rider ternama seperti Francesco Bagnaia, Marc Marquez, Jorge Martin, dan Fabio Quartararo menyebut Mandalika sebagai salah satu sirkuit dengan karakteristik unik dan menantang.
Dengan tikungan cepat dan lintasan yang mengalir, Mandalika dianggap sebagai sirkuit yang memadukan keindahan visual dan tantangan teknis tinggi. Beberapa pembalap bahkan menyebutnya sebagai salah satu sirkuit paling indah dalam kalender MotoGP.
Bagi tim-tim pabrikan seperti Ducati, Yamaha, dan KTM, Indonesia adalah pasar penting. Dengan populasi besar dan antusiasme masyarakat terhadap dunia motor, MotoGP Mandalika menjadi momen strategis untuk memperkuat brand dan hubungan dengan penggemar di Asia Tenggara.
Dampak Besar untuk Pariwisata Nasional
MotoGP Mandalika bukan hanya peristiwa olahraga, tetapi juga event pariwisata kelas dunia. Lombok telah berkembang pesat menjadi destinasi internasional berkat sorotan global dari ajang ini.
Hotel, resort, dan restoran di sekitar Kuta Mandalika mengalami peningkatan okupansi hingga 95 persen setiap kali event berlangsung. Bandara Lombok mencatat lonjakan penumpang internasional hingga 300 persen selama periode MotoGP.
Selain itu, daerah wisata sekitar seperti Desa Sade, Pantai Tanjung Aan, dan Bukit Merese juga mengalami lonjakan kunjungan. Pemerintah daerah memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan budaya Sasak, kuliner lokal, dan produk kriya khas Lombok kepada dunia.
Efek jangka panjangnya adalah peningkatan brand destinasi Indonesia sebagai negara motorsport tourism, sejalan dengan program pemerintah untuk menjadikan olahraga sebagai motor penggerak pariwisata nasional.
Penguatan Brand Balap Indonesia di Mata Dunia
Dengan keberhasilan penyelenggaraan MotoGP selama tiga tahun berturut-turut, Mandalika kini menjadi simbol kebangkitan motorsport Indonesia. Dari semula hanya penonton, kini Indonesia menjadi pemain aktif dalam industri balap global.
Selain MotoGP, Sirkuit Mandalika juga digunakan untuk berbagai kejuaraan lain seperti World Superbike (WSBK), Asia Road Racing Championship (ARRC), dan Mandalika Racing Series yang menampilkan pembalap lokal muda.
Ajang-ajang tersebut menjadi wadah penting dalam mencetak talenta muda dan mengembangkan potensi pembalap Indonesia agar bisa bersaing di kancah internasional.
Brand Balap News mencatat bahwa selama 2025, jumlah pembalap nasional yang menembus ajang Asia meningkat signifikan. Hal ini membuktikan bahwa efek domino dari MotoGP Mandalika benar-benar terasa dalam pembangunan ekosistem balap di Tanah Air.
Peran Media dan Promosi Digital
Kesuksesan Mandalika juga tak lepas dari peran media dan promosi digital yang masif. Setiap penyelenggaraan MotoGP Mandalika menjadi trending topic global di berbagai platform media sosial.
Tagar seperti #MotoGPMandalika dan #PertaminaGrandPrixOfIndonesia kerap menduduki posisi teratas di Twitter dan Instagram. Liputan dari influencer otomotif, jurnalis internasional, dan media lokal membantu memperluas eksposur Indonesia ke audiens global.
Brand Balap News mencatat bahwa tayangan MotoGP Mandalika 2025 disiarkan di lebih dari 200 negara dengan total penonton televisi mencapai ratusan juta orang. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia kini menjadi bagian dari peta besar motorsport dunia.
Harapan untuk Masa Depan MotoGP Mandalika
Ke depan, tantangan utama adalah menjaga konsistensi penyelenggaraan dan kualitas infrastruktur. Mandalika memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sirkuit permanen paling ikonik di dunia, sejajar dengan Sepang, Phillip Island, dan Mugello.
Pemerintah berencana terus memperbaiki fasilitas pendukung, memperluas kapasitas tribun, serta memperkuat kerja sama dengan pelaku industri otomotif nasional.
Dari sisi komunitas, para penggemar MotoGP di Indonesia diharapkan terus mendukung penyelenggaraan dengan menjaga etika menonton, keselamatan, dan kebersihan lingkungan sirkuit.
MotoGP Mandalika 2026 bukan hanya ajang adu cepat mesin, tetapi juga ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah profesional dan berkelas dunia.
Kesimpulan: Mandalika, Kebanggaan dan Masa Depan Balap Indonesia
Kembalinya Sirkuit Pertamina Mandalika sebagai tuan rumah Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP 2026) adalah tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia. Ini bukan sekadar event olahraga, melainkan manifestasi semangat, kerja keras, dan kolaborasi nasional.
Dari Lombok, suara knalpot MotoGP akan kembali bergema ke seluruh dunia. Setiap tikungan, setiap lap, akan membawa pesan bahwa Indonesia siap bersaing di panggung global.
Bagi para pecinta otomotif dan motorsport, MotoGP Mandalika bukan hanya tontonan, tetapi inspirasi. Inspirasi bahwa mimpi besar bangsa bisa diwujudkan — melalui keberanian, profesionalisme, dan cinta terhadap dunia balap.
Dengan semua persiapan dan semangat yang ada, MotoGP Mandalika 2026 diyakini akan menjadi gelaran terbaik sepanjang sejarah balap Indonesia, sekaligus memperkuat posisi negara ini sebagai pusat motorsport Asia Tenggara.


